
Keterangan Gambar : Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, di Posko Induk penanganan erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki yang ditempatkan di Kantor BPBD Flores Timur Nusa Tenggara Timur, Kamis (4/1/2024). (foto: bnpb)
BNPB PASTIKAN PENANGANAN KORBAN ERUPSI GUNUNG LEWOTOBI LAKI - LAKI
Editor: Rita Zoelkarnaen
indonesiapersada.id – Flores Timur, NTT: Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, mendatangi lokasi terdampak erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis (4/1/2024). Kedatangannya didampingi Tenaga Ahli BNPB Bambang Eko Pratolo.
Kunjungan tersebut dilakukan atas arahan sekaligus mewakili Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos, MM, yang memiliki agenda lain. Yakni penyerahan dana stimulan bagi warga terdampak gempabumi magnitudo 4.8 di Sumedang, Jawa Barat pada hari yang sama kemarin (4/1/2023).
Lilik Kurniawan beserta rombongan tiba di Flores Timur melalui Bandara Gewayantana, Larantuka, disambut oleh Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander. Setibanya di sana, rombongan langsung menuju ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur.
Posko induk penanganan erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki ditempatkan di Kantor BPBD Flores Timur. Kedatangan perwakilan BNPB tersebut untuk memastikan kesiapan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat. Termasuk meninjau gudang penyimpanan logistik dan peralatan.
"BNPB akan melakukan pendampingan. Kami telah meninjau posko utama di kantor BPBD dan harus ada pos lapangan di sekitar pengungsian. Harapannya SK untuk posko sudah diteken oleh Bupati sehingga segala operasional penanganan darurat dapat lebih maksimal,” jelas Lilik, Kamis (4/1/2023) dalam keterangan tertulis Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Jum'at pagi (5/1/2024).
Dari peninjauan itu, Lilik Kurniawan memberikan arahan agar sisa barang logistik maupun peralatan segera didistribusikan kepada warga terdampak. Jika nanti habis, BPBD Kabupaten Flores Timur dapat mengajukan kepada BNPB. Dalam kondisi darurat, kebutuhan dasar masyarakat harus menjadi prioritas utama. Sebab, keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi.
“Gudang logistik di posko utama masih ada barang - barang. Kami telah meminta agar segera didistribusikan untuk warga,” tutur Lilik.
Usai meninjau kantor BPBD Kabupaten Flores Timur, Lilik Kurniawan bergerak menuju Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi. Di lokasi itu, didapatkan penjelasan terkait proses pengamatan dan peninjauan perkembangan aktivitas vulkanik gunungapi oleh Ketua Pos Pengamatan, Yosef Mboro. Segala hasil perekaman data dan informasi dari Pos Pengamatan itu akan dirumuskan menjadi rekomendasi bagi masyarakat sebagai antisipasi dari adanya dampak erupsi.
“Dari pos pengamatan, Badan Geologi dan PVMBG juga memberikan sosialisasi agar masyarakat tetap tenang termasuk segala informasi terkait gunungapi. Penjabat Bupati juga menjelaskan apa saja yang harus dilakukan masyarakat saat terjadi erupsi,” pungkas Lilik.* (rit’z)
Facebook Comments