Keterangan Gambar : Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim saat membuka perayaan akbar Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) yang digelar Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Gorontalo. (Foto : Kominfotik Prov. Gorontalo)
GERKATIN GORONTALO RAYAKAN HARI BAHASA ISYARAT INTERNASIONAL PERDANA
Kontributor : Radio Suara Rakyat Hulonthalo
indonesiapersada.id - Kabupaten Gorontalo, Gorontalo : Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Gorontalo menggelar perayaan akbar Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII). Peringatan HBII yang dilaksanakan di aula Balai Guru Penggerak, Kabupaten Gorontalo, Sabtu (28/9/2024), dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim.
“Hak berbahasa isyarat harus kita perkuat sehingga rekan-rekan tunarungu bisa lebih aktif berpartisipasi dan memberikan peran dalam pembangunan Gorontalo ke depan,” kata Sofian.
Sofian mengutarakan, peringatan HBII tahun ini harus menjadi momentum bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam memperkuat bahasa isyarat. Dikatakannya, dalam upaya mewujudkan Provinsi Gorontalo madani, maju, dan sejahtera di tahun 2045, harus ada transformasi sosial yang termasuk di dalamnya perhatian kepada warga penyandang disabilitas.
“Tunarungu mempunyai hak yang sama dengan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan siapapun juga. Di situlah dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman kita terhadap bahasa isyarat,” tutur Sofian.
Demikian seperti dilaporkan Reporter Radio Suara Rakyat Hulonthalo, dalam program siaran berita serentak berjejaring Berita Indonesia Live (BI Live) edisi Senin (30/9/2024) yang diampu oleh INDONESIAPERSADA.ID.
Sementara itu Ketua Gerkatin Provinsi Gorontalo, Ferlan S. Ibrahim, dalam sambutannya mengatakan, peringatan HBII sebagai sarana untuk mengenalkan bahasa isyarat secara luas kepada masyarakat. Menurutnya, bahasa isyarat merupakan identitas dan budaya komunitas tuli dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
“Harapannya dengan HBII ini masyarakat tahu, paham, serta hormat pada tuli dan bahasa isyarat. Bahasa isyarat itu hak hidup tuli, karena dengannya kami bisa berkomunikasi, bersosialisasi, belajar, bekerja, dan berkreasi,” pungkas Ferlan.
Peringatan HBII tahun ini mengusung tema “Tangan Bersuara, Mata Berbicara, Kita Setara”. Peringatan HBII diisi dengan beragam penampilan, di antaranya gelar isyarat Bisindo, puisi isyarat, pantomim tuli, tari isyarat, serta peluncuran aplikasi RE-SIGN. Pada kegiatan itu juga diserahkan penghargaan kepada mitra Gerkatin Gorontalo. *(Haris/Kominfotik Prov. Gorontalo)
Facebook Comments